Sapa itu selalu terdengar...
Senyum itu selalu terlihat..
Dan kasih itu selalu mengisi..
Sosok terbaik dari yang baik, menerangi seperti matahari, idah bagai bulan, bersiul bagai angin untuk dunia.
Mengajari dengan kasih dan untuk kasih.
Menghadirkan tawa di semua suasana dan kalangan, seperti pelangi.
Sekarang...
Ada namun tidak ada..
Tidak ada namun ada..
Senyum itu kini hanya melingkar di setiap bayang kami
Sapa itu kini hanya terdengar di benak kami
Nama itu tetap terukir di hidup kami..
Kasih itu tetap ada di setiap hembus nafas kami..
Tidak terlihat namun ada dan terasa..
Senyum manis terakhir terlihat..
Tapi diam membisu..
Setiap air mata dan doa mengiri kepergianya..
Ayah....
Kasihmu, setiap tutur kata mu, bimbingan mu sangat hangat.. memeluk setiap dari kami...
Terimakasih untuk setiap butir kasih yang engkau berikan :”)
“Dari daun yang berguguran , dari pelangi yang menghilang dan saat senja menyapa ku belajar sesuatu yang berharga, semua akan menghilang seiring berjalannya waktu”
Bernyanyi bersama dalam satu iringan hati.. sederhana namun sempurna.. indah, sangat indah..
Tak bersayap namun terbang. Tinggi.. membawa senyum dan tawa...
Bersama siulan angin lembut , kita susuri jalan kehidupan,
Mengejar pelangi dan mimpi. Menatap masa depan dengan genggaman tangan
Ku berlari karena mu, ku tersenyum karena mu..
Kau jadikan aku bintang mu, yang mengindahkan mu
Seperti pelangi yang penuh warna, seperi matahari yang hangat
Seperti hujan yang mendinginkan dan seperti sebuah coretan cinta,
Itu adalah kamu...
Terimakasih untuk mu, satu kata yang penuh arti dalam hidup ku (: