Tak selamanya langit berwarna biru, ia akan berubah menjadi jingga atau putih bersih,melukiskan setiap arti cerita yg berbeda.
Aku merindukan setiap bagian dari hidup mu, setiap bagian dari diri mu. Kini hitungan detik menenggelamkan diriku dalam kita, dan kini hanya ada dirimu.. .
Aku kehilangan langit sore ku, yang melukiskan keindahan sebelum malam menyapa. Ada apa dengan sapa mu sebelum fajar tiba? Apakah is bosan atau enggan menyapa lagi?
Hmm.. Kini kau begitu dingin,bahkan aku tak mengenal mu lagi. Ucapan dari hati mu tak lagi untuk ku.
Lihat,jemari jemari ini merangkai tertutup rapat. Air mata indah mulai menampakan diri, dalam bait-bait yg kala itu ku baca,tak lepas dari mu.
Kau tahu, bukan hanya aku.. Kita menyadari perubahan ini. Namun satupun enggan membuka apa yang di rindukan.
Kau membatu dan rinduku mulai membosan. Ah sudahlah.
Kini, harus kah kita saling menyalahkan atas perubahan ini?
Aku tau kau merindukan aku yang semanis dulu dan sebaliknya, aku merindukan mu yang terlalu sabar. Dan intinya kita merindukan kita.
Perhatikan..
Aku tetap merindukan mu meski rindu ini mulai mengikis
Engkau tetap mencariku walau engkau mulai membatu
Ini memang perubahan ku, juga perubahan mu.. Namun bukan perubahan kita. Bahkan dalam perubahan ini kita yang sekarang menjadi lebih mengerti dan dewasa.
'peka,pahami waktu dan maksud keadaan karna kita berubah untuk langit yang lebih indah'
Mengenai mu.. Aku mulai tak paham, tentang alur cerita yang kau bacakan kepadaku. Suara mu mulai mengecil dan terbata-bata seakan lelah..
Aku memberikan hangatnya senyum dari dunia ku, asal kau tau senyum itu yang kau beri dulu.
Saat waktu semakin menjauh , aku merasakan tekanan yang hebat dari dongeng malam hari mu, dengan kalimat yang menusuk, dengan nada perlahan namun pasti. Kini.. Aku kehilangan mu.
Dongeng dongeng lain muncul dengan wajah baru,memberikan warna cerita lain di hidupku.
Apa kau tau? Cerita ini tak seindah cerita mu,semua berakhir sama, menekan perasaan ini.
Pernah dengar istilah 'capek peraasan' hahaha kini aku merasakannya. Tak peduli keadaan ku,kini semuanya memaksa ku untuk bertahan dalam ketidak pastian.
Aku harus bertahan agar dongeng berakhir bahagia.. Tanpa kekecewaan di satu wajah pun.
Aku luluh bertahan di dalam lautan kebahagiaan yg sedih ini.
Luluh ku tak bersyarat.. Karna kata dan aksara tak mampu mengungkapkan.